Senin 07 Nov 2016 07:41 WIB

FBI Sebut Skandal Surel Baru Clinton tidak Bermasalah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Damanhuri Zuhri
Calon presiden Amerika Serikat Hillary Clinton.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Calon presiden Amerika Serikat Hillary Clinton.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- FBI telah memutuskan hasil investigasi terhadap babak baru skandal surat eletronik Hillary Clinton, Ahad (6/11). Tidak ada yang berubah dari keputusan sebelumnya.

Direktur FBI, James Comey mengumumkan hasilnya dalam surat pada Kongres. Ia menulis, FBI telah bekerja keras tanpa kenal waktu untuk menyelesaikan peninjauan ulang pada surel Clinton yang baru.

Hasilnya, FBI tidak menemukan alasan untuk mengubah keputusannya pada Juli lalu. "Selama proses, kami meninjau ulang semua komunikasi dari dan ke Hillary Clinton saat jadi Menlu," kata dia.

Sumber penegak hukum mengatakan pada Reuters, konklusi itu menutup penyelidikan terhadap praktik surel Clinton. Putusan ini pun disambut baik kubu mantan ibu negara itu.

"Kami senang isu ini terselesaikan, mudah saja diketahui sejak surat pertama dikirimkan," kata Juru bicara Clinton, Brian Fallon dalam akun Twitternya. Comey mengirim surat ke Kongres beberapa pekan lalu.

Ia mengatakan serangkaian surel baru ditemukan terkait dengan Clinton. Surel itu muncul dari akun lain yang sedang diselidiki FBI dalam kasus berbeda. Putusan terbaru FBI ini pun menuai kritik dari Republik. House of Representative Speaker Paul Ryan berargumen Clinton telah melangkahi hukum.

"Ia percaya bahwa ia di atas hukum dan selalu bermain dengan aturannya sendiri," kata Ryan. Menurutnya, Clinton jelas-jelas mengancam keamanan nasional dengan menggunakan surel pribadi untuk urusan pekerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement