Selasa 08 Nov 2016 07:12 WIB

Wimar: Kemenangan Hillary Lebih Baik untuk Indonesia

Wimar Witoelar (kiri)
Foto: antara
Wimar Witoelar (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Mantan juru bicara kepresidenan, Wimar Witoelar, berpendapat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton lebih mampu memberikan dampak yang baik bagi hubungan Indonesia-AS. Ini dibandingkan pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump.

"Implikasi yang paling baik (bagi Indonesia) adalah Hillary Clinton, karena Donald Trump tidak berpengalaman secara politik," kata Wimar ketika ditemui di Jambi, Senin (7/11).

Mantan juru bicara kepresidenan era Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid tersebut menjelaskan sosok Hillary lebih siap dan berpengalaman secara politik karena pernah menjadi ibu negara, senator, dan menteri luar negeri di AS. Selain aspek tersebut, Wimar juga menilai Hillary lebih baik karena pesaingnya, yaitu Donald Trump, hanya merupakan sosok yang mengandalkan popularitasnya sebagai selebritas dan konglomerat.

Program yang ditawarkan Trump, lanjutnya, dipandang hanya menyentuh kalangan tertentu di AS, yaitu masyarakat kulit putih berpendidikan rendah dan mereka yang merasa ketinggalan pada kemajuan industri, teknologi, dan globalisasi. "Sehingga mereka yang terpepet dengan pendatang dan anti-pluralisme berlindung di balik Trump yang berkenan di hati mereka karena akan menciptakan AS yang didominasi orang kulit putih, anti-Islam, anti-imigran, anti-Meksiko, dan karena itu mereka bangkit mendukung," kata Wimar.

Di samping itu, program-program utama yang dikampanyekan oleh Trump dapat berimplikasi kurang baik bagi Indonesia sebagai negara demokrasi dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia. "Kalau Trump terpilih kita bisa kena sanksi anti-Muslim, dan akan hambatan untuk masuk ke AS. Semua perjanjian perdagangan bebas akan dihapuskan karena dia orientasinya ke dalam. Pakta pertahanan juga akan dibubarkan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement