REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pendukung Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Hillary Clinton saat ini ramai mengampanyekan tagar #WearWhiteToVote di sosial media.
Tagar ini digunakan pendukung Clinton, khususnya para perempuan terkait dresscode untuk dikenakan pada hari Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS), Selasa (8/11) waktu AS atau Rabu (9/11).
Seperti akun HYPERLINK "https:twitter.com/Dinerama"Diane D @Dinerama di laman twitter, misalnya. Diane mengaku antusias menunggu hari pemilihan tiba. Tidak lupa, ia akan mengenakan seragam putih.
“Sangat antusias untuk Selasa! Aku tidak sabar menunggu untuk mendukung Hillary Clinton,'' tulis Diane seperti dilansir New York Times kemarin.
Akun lainnya bernama Kathleen Port juga mengaku akan mengenakan seragam putih dalam hari pemilihan. Kathleen mengaku menghormati perempuan lainnya dan akan mengikuti memakai seragam putih. “Aku akan mengenakan seragam putih,'' tulis Kathleen Port.
Kampanye ini tak jauh berbeda dengan gerakan #pantsuitnation yang ramai di media sosial Facebook, beberapa pekan lalu.
Tagar itu menjadi penanda para pendukung perempuan berjanji untuk memakai pantsuits guna mendukung Capres pilihan mereka. Ini tak terlepas dari Hillary Clinton yang dikenal identik dengan pakaian terusan tersebut.