REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang pejabat Israel menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menginstruksikan kabinet pemerintah untuk tetap diam terkait dengan pemilu Amerika Serikat.
Pejabat tersebut mengatakan, Netanyahu meminta para menterinya untuk menahan diri dan tidak memberikan pendapat atau analisis mengenai pilihan antara Hillary Clinton dan Donald Trump.
Narasumber itu meminta untuk ditampilkan anonim karena tidak mendapat persetujuan untuk menyampaikan hal ini ke publik seperti dikutip dari Washington Post, Senin (7/11).
Sebelumnya, Netanyahu mengaku baik Hillary maupun Trump yang terpilih, AS akan tetap mendukung Israel. Ia pun berharap presiden AS selanjutnya akan melakukan negosiasi langsung dengan Palestina ketimbang melakukan intervensi eksternal dalam konflik tersebut.
Pada 2012, Netanyahu mendapatkan kritikan karena memihak pada kandidat Partai Republik Mitt Romney. Kini, ia memilih untuk berhati-hati dalam menunjukkan pilihan atas satu kandidat tertentu.