Selasa 08 Nov 2016 17:50 WIB

Beri Salam Kesuksesan ke Trump, PM Inggris Dikritik

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Inggris baru Theresa May mendapat tepuk tangan dari anggota parlemen dari Partai Konservatif di Houses of Parliament di London, Senin, 11 Juli 2016.
Foto: AP Photo/Max Nash
Perdana Menteri Inggris baru Theresa May mendapat tepuk tangan dari anggota parlemen dari Partai Konservatif di Houses of Parliament di London, Senin, 11 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May menyampaikan salam kesuksesan terhadap Donald Trump dan Hillary Clinton, kandidat yang akan bersaing di pilpres AS pada 8 November. Selama ini, ia tidak pernah memberi komentar apapun terkait pemilihan di negara sekutu tersebut.

Namun, pernyataan May yang berharap kesuksesan untuk Trump tidak disukai oleh banyak politisi di Inggris. Seperti pemimpin Demokrat Liberal, Tim Farron yang bertanya-tanya mengapa miliarder itu harus diberikan salam kesuksesan.

"Mengapa Perdana Menteri May harus berharap kesuksesan untuk orang yang menilai rendah perempuan," ujar farron, dilansir Metro.co.uk, Selasa (8/11).

Farron mengatakan Trump adalah salah satu contoh pemimpin yang buruk dan berbahaya bagi perdamaian dunia. Karena itu, ia menilai salam kesuksesan tidak perlu diucapkan kepadanya, meskipun hal itu bertujuan agar Inggris terlihat tidak memihak salah satu pihak di AS.

"Saya belum pernah melihat orang yang begitu tidak layak menempati kantor kepresidenan karena itu ucapan sukses untuknya sangat menyedihkan," jelas Farron.

Baca juga,  Trump Khawatir akan Dicurangi di Pilpres AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement