REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Amerika dan Turki pada Selasa (8/11). Pertemuan tersebut diisi dengan berbagai hal terkait kejahatan yang melibatkan warga negara mereka maupun Indonesia.
"Kejahatan-kejahatan yang melibatkan WN Amerika maupun Indonesia, kerja sama pengembangan kapasitas, terorisme, dan kejahatan ekonomi juga kita punya kesepakatan dengan Amerika," ujar Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri, Brigjen Johanes Asadoma di BNDCC, Selasa (8/11).
Selanjutnya, kata Johanes, kerja sama yang dibangun dengan Turki adalah untuk meningkatkan penanggulangan terorisme. Indonesia merencanakan untuk menempatkan satu atase kepolisian di Turki alasannya karena banyak warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS.
"Banyak WN kita yang bergabung dengan ISIS baik yang Suriah maupun di Irak, sehingga ini perlu pantauan yang ekstra ketat," ujarnya.
Dengan adanya penempatan polisi Indonesia di Turki maka diharapkan setiap kejadian dapat terdeteksi dan juga dapat diatasi. "Ini kerja sama yang akan kita bangun ke depan dengan berbagai negara sahabat yang telah melakukan bilateral meeting dengan Polri. Besok juga masih banyak negara-negara yang melakukan bilateral meeting dengan Polri sehingga kerjasama dengan berbagai negara akan terus ditingkatkan dalam menanggulangi kejahatan transnasional ini," papar dia.