Rabu 09 Nov 2016 12:55 WIB

Pemilu AS Diwarnai Insiden Tembakan, Satu Tewas

 Warga AS memberikan suara dalam pilpres Amerika Serikat di Indianapolis, Selasa (8/11).
Foto: AP/Michael Conroy
Warga AS memberikan suara dalam pilpres Amerika Serikat di Indianapolis, Selasa (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Satu orang dilaporkan tewas dan tiga orang lainnya terluka dikarenakan insiden penembakan yang terjadi pada Selasa (8/11) atau Rabu (9/11) WIB dekat sebuah lokasi pemungutan suara di Azusa, Kalifornia Selatan. Peristiwa itu memicu aparat menutup lokasi, taman dan sekolah di sekitarnya, para pejabat mengatakan. 

"Tidak ada indikasi yang menyatakan bahwa insiden yang terjadi sekitar 40 kilometer ke arah timur laut Los Angeles itu berhubungan dengan Hari Pemilihan Umum," ujar Vincent Plair, juru bicara dari Kepolisian Los Angeles.

Namun setidaknya satu orang terkena tembakan saat dirinya sedang menuju ke lokasi pemungutan suara untuk memilih, Los Angeles Times melaporkan, mengutip seorang sumber penegak hukum.

Alasan di balik penembakan itu, dan bahkan jumlah pelaku yang terlibat masih belum jelas. Pihak kepolisian menanggapi laporan adanya tembakan itu dengan melakukan tembakan balik, dan pada awalnya terpojok saat mereka tiba di lokasi kejadian, menurut pernyataan dari kepolisian Azusa dan dinas kepolisian.

Aparat membalas tembakan, kemudian mengepung sebuah rumah dimana serangan itu diduga berasal. Aparat menduga bahwa mereka telah menyudutkan setidaknya seorang tersangka. "Seorang wanita yang membawa sebuah senapan serbu dengan kemampuan tembakan cepat di dalam lokasi itu," kata Kepala Polisi Azusa Steve Hunt dalam sebuah konferensi pers seperti dikutip Reuters.

Pada saat itu terdapat tiga orang korban warga sipil, dua orang wanita dan seorang pria yang telah terkena serangan, satu di antaranya tewas, kepala polisi mengatakan. "Terdapat orang keempat yang keadaan dan identitasnya tidak diketahui dan dibiarkan tergeletak, dan diperkirakan terluka saat baku tembak terjadi, di pintu masuk rumah itu, dan kemungkinan orang itu merupakan pelaku wanita bersenjata itu," kata Hunt.

Para aparat yang menutup lokasi sekitar itu belum memastikan apakah orang tersebut merupakan tersangka atau korban, tambahnya. Yang menjadikan keadaannya lebih sulit, kata Hunt, adalah adanya laporan terkait kemungkinan tersangka kedua, seorang pria. 

Hunt mengatakan alasan dilakukannya aksi itu masih belum jelas. Insiden itu terjadi pada sekitar pukul 14.00 waktu setempat (05.00 WIB) saat warga Azusa, pergi ke sejumlah lokasi pemungutan suara untuk memilih presiden Amerika Serikat berikutnya antara Hillary Clinton yang diusung Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement