REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situs keimigrasian Kanada berhenti beroperasi, agaknya penyebabnya adalah tingginya angka pengunjung situs ke situs 'Citizenship and Immigration Canada'. Situs ini biasanya menawarkan cara untuk mengajukan keinginan tinggal atau menjadi warga negara.
Jebolnya situs imigrasi Kanada diduga terkait dengan kemenangan sementara kandidat Partai Republik AS Donald Trump. Meski belum semua suara masuk, Trump sudah mengungguli lawannya Hillary Clinton.
Tekanan yang sama untuk meninggalkan negara terjadi ketika pemilihan di Inggris yang menghasilkan keputusan Brexit. Kanada, dilansir dari Independent, terkenal aktif menerima pengungsi dari berbagai negara di beberapa bulan terakhirnya. Pemerintah Kanada memang menjalankan kampanye yang menerima mereka yang lari dari perang di Suriah. Kanada pun meraih banyak pujian dunia terkait terbukanya pintu mereka bagi pengungsi.