Rabu 09 Nov 2016 21:20 WIB

16 Tahun Lalu, ‎The Simpsons 'Ramalkan' Trump Jadi Presiden AS

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Presiden terpilih Donald Trump
Foto: AP / Evan Vucci
Presiden terpilih Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Serial animasi The Simpsons nampaknya memiliki bakat memprediksi masa depan. Hal ini terlihat dari 'ramalan'-nya bahwa Donald Trump akan menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Prediksi tersebut bahkan telah digambarkan sejak 16 tahun lalu.

Saat ini, sebagian masyarakat AS sedang berupaya menerima kenyataan bahwa Trump akan memimpin negara tersebut. Trump kini menduduki pucuk pimpinan tertinggi AS. Sontak saja masyarakat AS seolah diingatkan oleh serial animasi The Simpsons dalam episode Barth to The Future yang ditayangkan pada Maret 2000, silam.

Dalam episode tersebut, Lisa Simpsons (adik Bart) menjadi Presiden AS. Di adegan tersebut, Lisa sedang duduk di sebuah kursi di ruang oval Gedung Putih. Ia mengeluhkan problem yang diwarisi Presiden AS sebelumnya, yakni Trump. "Kami diwarisi cukup krisis anggaran dari Presiden Trump," ujar Lisa seperti dikutip dari Metro.co.uk, Rabu (9/11).

Dalam episode tersebut, ada dua adegan yang sangat mirip dalam kehidupan nyata Trump. Yakni saat Trump menuruni eskalator, dan juga ketika Presiden dari Partai Republik ini menyampaikan pidato di sebuah podium dengan latar belakang bendera AS.

Penulis cerita The Simpsons, Dan Greaney, mengatakan kepada The Hollywood Reporter bahwa hal tersebut merupakan peringatan bagi AS. "Pada tahun 2000, kami 'meramalkan' bahwa ia akan menjadi Presiden, tapi tentu saja saat itu, hal ini dianggap sebuah lelucon. Dan sampai sekarang pun masih. Ini di luar sindiran," kata Pembuat The Simpsons Matt Groening mengatakan kepada The Guardian.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Selasa (8/11), AS mengadakan pemilihan Presiden (pilpres) antara Trump dan Hillary Clinton. Awalnya, peroehan suara keduanya saling berkejaran dalam perolehan electoral vote. Pada akhirnya, Trump-lah yang memenangkan pilpres dengan angka electoral vote 270, sedangkan Hillary tertahan di 218.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement