REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat Republik, Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS, Rabu (9/11). Ia memenangkan 276 suara dan rivalnya memperoleh 218 suara elektoral. Pemenang harus melampaui 270 untuk menang.
"Saya baru mendapat telepon dari Secretary Clinton, ia memberi selamat pada kita semua," kata Trump saat memulai pidato kemenangannya. Selama ini, Clinton dielu-elukan jadi pemenang dengan mudah.
Namun kini prediksi saat masa kampanye termentahkan. Suasana di aula pemenangan Trump di New York tampak riuh. Pasangan Trump di posisi Wakil Presiden Pence mengaku merasa sangat terhormat.
"Ini adalah malam bersejarah, orang Amerika sudah berbicara dan memilih pemenang baru," kata Pence.
Ia berterima kasih pada semua orang yang membuat hari ini jadi hari kemenangan Republik. Ia kemudian memanggil Trump ke panggung. Diiringi lagu kemenangan, Trump masuk panggung diikuti banyak orang termasuk keluarga dan tim kampanyenya.
Trump mengatakan Clinton telah berjuang dengan sangat keras dan sejak lama. Ia juga berterima kasih atas apa yang telah Clinton lakukan selama ini di pemerintahan. "Kita harus menghargainya," kata dia.
Dalam pidatonya, Trump berjanji untuk menjadi presiden bagi semua orang Amerika. Ia juga mengatakan ini saatnya Amerika bersatu. "Saya akan datang pada Anda dan kita akan bekerja sama untuk berjuang bersama," kata dia.
Ia berjanji untuk mewujudkan mimpi-mimpi Amerika. Seperti ia mewujudkan mimpi-mimpinya di bidang bisnis. Menurutnya Amerika punya potensi yang sangat luar biasa dan ia tak sabar untuk mengelolanya.
"Saya janji kita akan punya ekonomi terkuat meski begitu kita akan bangun hubungan yang bagus dengan negara lain," kata dia. Di akhir pidatonya, Trump mengatakan langkah mereka baru saja dimulai.