REPUBLIKA.CO.ID, BERKELEY -- Sejumlah kota di Amerika Serikat (AS) mulai diwarnai aksi unjuk rasa lantaran kemenangan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
The New York Times, Rabu (9/11), melaporkan, jalan-jalan di Berkeley dan Oakland mulai dipenuhi massa yang berjumlah sekitar ratusan orang. Mereka meneriakkan yel-yel dan seruan mengecam Donald Trump: "Bukan presiden kami!". Aksi serupa juga dijumpai di Pittsburgh, Seattle, dan Portland.
Petugas kepolisian Kalifornia mengonfirmasi ada satu orang demonstran yang telah mengalami luka-luka karena tertabrak mobil.
Gejolak demonstrasi itu merupakan tanda memanasnya situasi politik di San Francisco, khususnya dari kalangan liberal dan Demokrat. Mulai dari Pennsylvania hingga Kalifornia, Oregon dan Negara Bagian Washington, ratusan orang tumpah ruah di jalan.
Di Oregon, puluhan orang mengadang lalu lintas Portland sehingga jalur kereta api setempat terpaksa mengalami penundaan jadwal keberangkatan. Ratusan mahasiswa dari University of Pittsburgh di Pennsylvania berunjuk rasa. Sebelumnya, mereka menyebarkan ajakan turun ke jalan melalui Twitter pada Rabu (9/11) yang berbunyi, "Pertemuan Darurat: Ayo Bersatu Padu Menghentikan Presiden Trump".
"Kita tak bisa duduk berpangku tangan dan membiarkan seorang rasis dan peleceh perempuan menjadi seorang presiden," kata Adam Braver, mahasiswa Ilmu Politik Universitas Kalifornia, Berkeley, kepada The New York Times, Rabu (9/11).
Kemenangan Trump memang mengejutkan banyak pihak. Sebab, cukup banyak jajak pendapat dari pelbagai lembaga survei terkemuka AS memprediksi keunggulan lawannya, yakni Hillary Clinton.