REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang jurnalis Arab-Amerika menilai media berperan besar membuat kemenangan Donald Trump terasa sangat mengejutkan. Ray Hanania, seperti dikutip Aljazirah mengaku selama ini mendukung Trump.
Menurut Ray Hanania, media mainstream Amerika telah salah memosisikan Donald Trump. Mereka menggiring opini publik bahwa Hillary Clinton akan menang dan lebih pantas dari Trump.
"Retorika Trump dilebih-lebihkan oleh media untuk membantu Clinton, yang seorang insider," ungkap Hanania. Ia menilai Trump sebenarnya mendapat lebih banyak dukungan dari perempuan, Latin dan kulit hitam daripada Mitt Romney pada 2012 lalu.
Menurutnya, kini lapisan bawah telah menampar keras wajah media Amerika yang memang anti-Arab dan anti-Muslim. Ia berargumen media-media itu bahkan lebih rasis daripada Donald Trump.
Seorang rekannya, Shadin Maali mengatakan optimisme Hanania pada Trump selama ini tidak pernah diutarakan. Maali mengatakan Hanania tidak percaya pada siapa pun. Maali tidak sependapat dengannya.
"Tapi bagaimana bisa di sini, Amerika 2016, seorang pria yang berdasarkan pada kampanye kebencian, bigot dan perpecahan bisa memenangkan pikiran dan hati mayoritas rakyat AS?," kata dia menjelaskan.