Sabtu 12 Nov 2016 01:06 WIB

Bernie Sanders Siap Bela Muslim Amerika dari Trump

Rep: Adhysa Citra Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, AS -- Senator sosialis Bernie Sanders mengaku siap mengambil langkah tegas untuk mencegah pernyataan kontroversial Presiden Terpilih Donald Trump selama masa kampanye agar tidak menjadi kenyataan di masa kepemimpinanannya nanti. Sander merujuk pada pernyataan Trump yang mendeskriditkan kaum minoritas, khususnya Muslim Amerika dan para imigran selama kampanye.

Dua hal yang menjadi sorotan Sanders ialah janji Trump untuk melarang seluruh Muslim memasuki AS dan mendeportasi jutaan imigran tak berdokumen sesegera mungkin. Melalui sebuah pernyataan resmi pertamanya di televisi setelah pilpres, Sanders menyampaikan peringatan kepada Trump bahwa warga Amerika tidak akan membiarkan Trump mendeportasi jutaan orang ataupun membuat pemisahan antara Muslim dan penganut agama lain di Amerika.

"Ini Amerika dan kami tidak akan mengusir 11 juta orang yang tidak berdokumen. Kami tidak akan berbalik memerangi salah satu agama terbesar di dunia, orang-orang Muslim," tegas Sanders seperti dilansir Independent.

Dalam sesi wawancara televisi tersebut, Sanders mengatakan bahwa ia tidak ingin melihat anak-anak Muslim merasa takut untuk tinggal di negara tempat mereka tumbuh dewasa, yaitu Amerika. Sanders juga mengatakan ia tidak ingin anak-anak Muslim merasa terintimidasi di negara tempat mereka tumbuh dewasa. "(Jika itu terjadi) Itu bukan Amerika (yang sesungguhnya)," tambah Sanders.

Oleh karena itu, dalam kesempatan yang sama Sanders mengatakan tidak akan tinggal diam jika diskriminasi yang Trump angkat selama masa kampanye menjadi kenyataan. Sebaliknya, Sanders mengatakan akan penuh semangat melakukan perlawanan jika Trump menunjukkan sikap rasisme atau seksisme seperti masa-masa kampanyenya dulu.

Di sisi lain, Sanders juga mengajak Trump untuk melihat masalah yang sebenarnya sedang dihadapi AS. Salah satunya ialah kondisi di mana orang kaya semakin kaya dan pada akhirnya mengontrol kondisi ekonomi, media hingga sistem politik di AS.

Oleh karena itu Sanders berharap agar Trump memenuhi janjinya menjadi 'pahlawan' bagi keluarga-keluarga pekerja di AS yang memiliki pendapatan kecil. Bagi kelompok pekerja ini, Sanders berharap Trump dapat meningkatkan upah minimum sehingga mereka yang semula hanya mendapatkan 9-10 dolar per jam bisa mendapatkan upah yang lebih manusiawi.

"Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, tapi jangan limpahkan rasa frustasi kita kepada orang miskin ataupun kelompok minoritas," pesan Sanders.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement