Sabtu 12 Nov 2016 04:04 WIB

Pertemuan Trump-Obama di Mata Ahli Bahasa Tubuh

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden Barack Obama bertemu dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih, Jumat (11/11).
Foto: Reuters
Presiden Barack Obama bertemu dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih, Jumat (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pertemuan presiden AS Barack Obama dan presiden AS terpilih Donald Trump mendapatkan komentar yang sangat beragam dari netizen. Di tengah banyaknya komentar, ahli bahasa tubuh Patti Wood mencoba menilai pertemuan Trump-Obama melalui sisi yang berbeda, yaitu dari gerak-gerik tubuh.

Baik Trump dan Obama memberikan tanggapan positif terhadap pertemuan mereka yang berlangsung selama 90 menit di Gedung Putih pada Kamis (10/11) waktu setempat tersebut. Akan tetapi, Wood melihat dengan jelas ada sedikit ketegangan di antara kedua pria tersebut.

Secara umum, Wood menyimpulkan bahwa bahasa tubuh Obama menunjukkan sikap pasrah dan tidak begitu berharap. Sebaliknya, Wood menyimpulkan secara garis besar Trump menunjukkan sikap yang serius dan mungkin sedikit takut.

"Jika Anda melihat posisi duduk mereka, kaki bagian bawah, keduanya berada pada posisi alpha yang menyatakan 'saya seorang pria'," terang Wood seperti dilansir Independent.

Meski serupa, Wood juga menangkap bahwa posisi kaki Obama terbuka lebih lebar jika dibandingkan Trump. Posisi ini menunjukkan bahwa Obama tanpa disadari menunjukkan dominasi. Sedangkan posisi tangan Obama yang diistirahatkan di kedua kakinya mengindikasikan bahwa Obama merasa lelah.

Di sisi lain, Wood melihat posisi tangan Trump yang membentuk gestur berdoa yang menghadap ke bawah sebagai sesuatu yang menarik. Wood mengatakan posisi tangan tersebut merupakan posisi yang tentatif karena Trump tanpa sadar berupaya menggenggam tangannya sendiri sebelum mulai berbicara.

"Yang berarti mengindikasikan bahwa dia (Trump) butuh membuat dirinya merasa nyaman," kata Wood.

Wood mengatakan, dalam pernyataannya, Obama mengatakan bahwa ia merasa lebih yakin setelah percakapan bersama Trump. Akan tetapi, ketika Obama mengucapkan kalimat tersebut ia menutup kedua matanya yang merupakan gerakan eye block. Gerakan ini, lanjut Wood, menunjukkan bahwa Obama tidak benar-benar merasa diyakinkan.

"Obama sangat lelah, pasrah dan tidak berharap akan tetapi sangat presidensial. Trump terlihat serius dan menunjukkan indikasi bahwa ia telah mendengar sebuah informasi yang membuatnya merasa takut," ungkap Wood.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement