Ahad 13 Nov 2016 01:27 WIB

Tuntutan Mundurnya Park Geun-Hye Semakin Besar

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham
Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye.
Foto: Reuters
Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Tekanan masyarakat menuntut mundurnya Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye semakin massif dilakukan. Demonstrasi besar-besaran kembali terjadi. Unjuk rasa ini dilakukan oleh berbagai kalangan, dari anak sekolah, buruh, petani, pensiunan, biarawati, dan pasangan muda bersama bayi mereka tumpah ruah di jalan.

Polisi menyatakan, demontrasi dilakukan 260 ribu orang sementara itu organisasi yang menggagas aksi mengatakan ada satu juta orang yang ikut berpartisipasi. Demonstasi pada Sabtu (12/11), menjadi demontrasi ketiga meminta mundurnya Presiden Park Geun-Hye.

"Kemarin hari perayaan pernikahan kami, tapi wisata perayaan kami batalkan dan kami datang ke Seoul karena kami fikir ini lebih penting untuk putri kami," kata Cho Joo-Pyo yang membawa istri dan putrinya yang berusia 2 tahun, seperti yang dilansir dari AFP.

Cho dan keluarganya harus menempuh 200 kilometer dari Selatan Seoul. Di salah satu dari ratusan orang lainnya yang berasal dari luar kota Seoul untuk berpartisipasi dalam unjuk rasa anti-pemerintah terbesar sejak akhir tahun 1980an.

Ketika malam tiba Gwanghwamun, Seoul, menjadi lautan lilin dan spanduk yang menuntut turunnya Presiden Park. Ia dituntut mundur setelah skandalnya teman baiknya Choiu Soon-Sil ditangkap karena pemerasan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Kejakaan menginvestigasi Choi (60 tahun) yang memiliki hubungan pertemanan dengan Presiden Park. Ia diduga menyalahgunakaan kedekatannya dengan Presiden untuk memeras perusaah besar seperti Samsung. Ia juga diduga masuk ke dalam lingkungan pemerintahan dan memegang peranan penting yang tidak seharusnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement