Ahad 13 Nov 2016 10:04 WIB

Demonstrasi Tolak Trump Terus Berlangsung di Penjuru AS

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Pengunjuk rasa memegang poster besar dalam aksi 'Love Rally' menentang terpilihnya Donald Trump sebagai presiden. Massa beraksi di Washington Square Park menuju Union Square di New York, (11/111).
Foto: AP
Pengunjuk rasa memegang poster besar dalam aksi 'Love Rally' menentang terpilihnya Donald Trump sebagai presiden. Massa beraksi di Washington Square Park menuju Union Square di New York, (11/111).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ribuan demonstran melakukan unjuk rasa di berbagai kota di Amerika. Mereka melakukan unjuk rasa di jalan-jalan, di taman-taman, di lapangan-lapangan menolak Donald Trump menjadi Presiden Amerika serikat.

Para pengunjuk rasa antara lain transgender, imigran bersama anak-anaknya, pelajar, laki-laki dan perempuan dari berbagai umur dan ras. Para pengunjuk rasa banyak yang membawa papan dengan tulisan, "Tunjukkan kepada dunia siapa yang dipilih oleh pemilih populer."

Lalu ada juga yang membawa papan dengan tulisan, "Putin Menang." Para pengunjuk rasa banyak yang berteriak dan menangis, "Bukan presiden saya!".

Demonstran banyak yang melakukan unjuk rasa di Trump Tower di New York, Trump Building di Chicago, Wilshire Boulevard di Los Angeles. Di berbagai tempat di kota-kota di Amerika seperti Oakland, Calif, Baltimore, Kansas City, Milaukee, Miami, Portland, dan Ore.

Seorang pengunjuk rasa di Los Angeles, Alfred Diaz mengatakan, ia melakukan unjuk rasa sebagai bagian dari demokrasi. "Unjuk rasa merupakan cara kami untuk menyuarakan pendapat," katanya seperti dilansir New York Times, Sabtu, (12/11).

Diaz mengaku tak suka dengan sikap Trump selama ini. "Saya di sini hanya melakukan hak saya untuk mengeluarkan pendapar, saya merasa tak yakin dan tak puas dengan hasil pemilihan presiden ini," ujarnya.

Baca juga, Donald Trump Menangkan Pipres AS.

Diaz merupakan warga Amerika keturunan Meksiko. Ia tak suka pernyataan Trump yang sering memojokkan Meksiko dengan menyatakan, Meksiko hanya mengirim pengedar narkoba dan pemerkosa ke Amerika.n dyah ratna meta novia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement