Senin 14 Nov 2016 11:59 WIB

Trump Tegur Pendukungnya yang tak Simpatik

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Indira Rezkisari
 Pendukung Donald Trump, Kern Carlos Huerta, di Utah, (12/11), menanti demonstran yang akan memprotes hasil pilpres AS yang menempatkan Trump sebagai presiden AS.
Foto: Reuters
Pendukung Donald Trump, Kern Carlos Huerta, di Utah, (12/11), menanti demonstran yang akan memprotes hasil pilpres AS yang menempatkan Trump sebagai presiden AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, angkat suara untuk menyampaikan simpati terhadap kelompok-kelompok minoritas. Lebih lanjut, dia juga meminta agar para pendukungnya berhenti menyakiti mereka.

“Saya sangat prihatin mendengarnya (kekerasan terhadap minoritas),” kata Trump saat diwawancarai wartawan CBS, seperti dikutip CNN, Senin (14/11). Pria 70 tahun itu juga membenarkan bahwa kaum Muslim di AS termasuk yang mengalami perlakuan tidak patut.

“Saya katakan, hentikan itu (kekerasan)!” tegasnya sambil menghadap kamera. Itulah pertama kalinya Trump hadir sebagai tamu acara televisi pasca-kemenangannya di ajang pemilu AS 2016.

Sebagai informasi, para pendukung Trump semasa kampanye sering melontarkan kata-kata bernada rasisme. Dalam catatan CNN, masa kampanye pemilihan presiden (pilpres) AS 2016 termasuk yang paling berpotensi memecah belah bangsa.

Setelah kemenangan Trump atas Hillary Clinton, kubu Demokrat dan banyak kelompok minoritas mulai mencemaskan masa depan. Di sisi lain, aksi massa yang menolak kepemimpinan Donald Trump terus dilakukan di sejumlah kota besar Negeri Paman Sam. Ratusan orang sudah ditangkap aparat kepolisian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement