REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk meningkatkan kerja sama antar dua negara. Hal ini dilakukan untuk mencapai kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Menurut Cina, tidak ada satu pun dampak dari kemenangan Trump terhadap hubungan dengan AS. Pandangan atas masalah yang dihadapi kedua negara, mulai dari perdagangan global dan perubahan iklim guna keseimbangan keamanan Asia Pasifik tak akan berubah.
Sebelumnya, pada masa kampanye pemilu AS, Trump kerap mengecam Cina. Bahkan, miliarder itu mengatakan akan menaikkan pajak atas barang-barang impor dari Negeri Tirai Bambu sebesar 45 persen.
Meski demikian, interaksi pertama antara Xi dan Trump melalui sambungan telepon memberi hasil postif. Pembahasan utama adalah mengenai kekuatan ekonomi masing-masing negara yang terbesar di dunia, sehingga kerjasama harus ditingkaykan.
"Fakta membuktikan kerja sama adalah satu-satunya pilihan tepat bagi Cina dan AS," ujar Xi, Senin (14/11).
Pernyataan Xi kali ini merupakan pengulangan dari kata-kata yang biasanya disampaikan oleh Cina dalam menggambarkan hubungan bilateral. Dengan AS khususnya, ia telah menyatakan kerjasama terus dilakukan dengan siapapun pemimpin di Negeri Paman Sam itu.
"Selama percakapan, presiden terpilih Trump mengatakan bersama dengan Cina, kedua pemimpin berusaha memajukan kepercayaan dalam kerjasama dua negara," ujar pernyataan dari kantor transisi Trump.