REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump melakukan pembicaraan pertama kali setelah kemenangannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kedua pemimpin negara nampaknya siap untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai hal.
Rusia juga disebut siap berdialog dengan pemerintahan baru yang dipimpin Trump berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan. Putin dalam percakapan itu juga menyampaikan harapannya agar presiden AS yang baru dapat melaksanakan berbagai program negara yang diinginkan dengan baik.
Putin dan Trump juga membahas mengenai masalah Suriah. Selebihnya, masing-masing pemimpin negara kekuataan dunia itu memberi pujian satu sama lain. "Pembahasan juga mencakup mengenai fakta 2017 yang menandai 210 tahun hubungan diplomatik antar negara-negara. Kedua pemimpin dijadwalkan untuk bertemu langsung dalam waktu dekat," ujar pernyataan Rusia, dilansir BBC, Senin (14/11).
Trump sebelumnya pernah mengungkapkan kekaguman atas Putin. Ia mengatakan bahwa Presiden Rusia itu telah menjadi pemimpin yang jauh lebih baik dari Presiden AS Barack Obama. Sementara, Putin juga pernah memberi pujian untuk miliarder itu saat kampanye pemilihan presiden AS. Menurutnya, Trump adalah sosok yang berbakat dan tidak ragu-ragu dalam memutuskan banyak hal.
Kemenangan Trump disebut membawa hubungan Rusia dan AS menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Berbeda dengan di bawah kepemimpinan Obama, Moskow meyakini Washington kini tak akan melakukan penipuan dan keburukan lainnya.
Bahkan dalam salah satu staisiun televisi Rusia, kemenangan Trump dalam pemilu AS disambut dengan ucapan bernada gembira. Trumph disebut sebagai orang yang pantas berada untuk rakyat di negara adidaya tersebut.