Selasa 15 Nov 2016 16:09 WIB

Kemenlu: Tak Ada Ancaman kepada WNI di Amerika

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir.
Foto: Antara/Teresia May
Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unjuk rasa terjadi di berbagai kota besar di penjuru Amerika Serikat. Pengunjuk rasa menolak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika ke-45.

Juru Bicara Kementerian Luar Arrmanatha Nasir yang akrab disapa Tata mengatakan hingga saat ini tidak ada laporan atau informasi terkait ancaman kepada warga negara Indonesia (WNI) di Amerika. Kondisi WNI secara umum aman saja.

 

"Tak ada laporan ancaman ke WNI di Amerika. Namun kami tetap mengimbau mereka menjaga keamanan diri," katanya, Selasa, (15/11).

Semua WNI yang ada di luar negeri seperti di Amerika selalu diingatkan supaya menghormati hukum, aturan dan budaya serta arahan dari pemerintah negara setempat dalam menjalankan kegiatan sehari hari. Mereka harus memperhatikan arahan pemerintah lokal di sana.

WNI di luar negeri, ujar Tata, bisa menghubungi KBRI atau KJRI jika mereka membutuhkan bantuan yang diharapkan. "Mereka bisa mengontak KBRI atau KJRI melalui saluran telepon, email, website dan hotline yang telah tersedia," katanya.

Jika terdapat kegiatan seperti protes atau unjuk rasa di negara setempat, WNI diingatkan selalu menjaga keamanan pribadi. "Kami juga meminta agar WNI menghindari tempat keramaian," katanya.

Kemenlu juga meminta agar WNI di luar negeri tidak pernah terlibat dan ikut campur dalam politik negara setempat. "Kami minta WNI sebaiknya fokus melakukan kegiatan mereka di sana apakah sekolah atau bekerja," ujarnya.

WNI di Amerika jika membutuhkan bantuan bisa menghubungi hotline perlidungan WNI di Amerika Serikat antara lain KBRI Washington DC +1 202 569 7996, KJRI Chicago +1 312 547  9114, KJRI Houston +1 346 932 7284, JKRI New York +1 347 806 9279, KJRI San Francisco +1 415 875 0793, KJRI Los Angeles +1 213 590 8095.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement