Selasa 15 Nov 2016 18:31 WIB

Masa Depan Muslim AS Diprediksi Memburuk di Era Trump

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Amerika.
Foto: AP/Julie Jacobson
Muslim Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur Komunikasi Council on American-Islamic Relations/Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Ibrahim Hooper mengatakan kebencian terhadap Muslim meningkat sejak kampanye politik Donald Trump.

"Kami menyaksikan kebencian terhadap Muslim menyebar pada 2015. Bahkan kebencian terhadap Muslim meningkat sejak kampanye Donald Trump menjadi presiden," katanya seperti dilansir Aljazirah, Selasa, (15/11).

Bahkan, ujar dia, CAIR memprediksi masa depan Muslim di Amerika akan semakin memburuk sebab Trump mengampanyekan Islamofobia. Apalagi Trump telah menunjuk Stephen Bannon, seseorang yang berideologi supremasi kulit putih, untuk memimpin organisasi hak-hak sipil yang akan didirikannya.

Baca: Trump Menang, Snowden Sebut Aktivitas Intelijen Meningkat

Organisasi tersebut, ujar Hooper, akan penuh dengan ide-ide supremasi kulit putih yang bertentangan dengan ide-ide multikulturalisme dan terus mendorong dan melindungi nilai-nilai Barat.

"Donald Trump memilih seorang penganut supremasi kulit putih untuk organisasinya. Kami pesimistis nasib Muslim dan kelompok minoritas lain di Amerika di era Trump akan membaik," ujarnya.

Selama ini Trump sering mengkampanyekan kelompok minoritas, imigran, dan muslim merupakan ancaman bagi kulit putih. Trump menyebut mereka mengancam perdamaian, ekonomi, dan keamanan nasional Amerika. Ini mendorong kebencian terhadap ras dan agama tertentu di Amerika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement