REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM – Pemerintah Palestina mengecam keras rencana Israel yang akan membatasi azan di masjid-masjid. Menurut juru bicara presiden Palestina, Mahmoud Abbas, bila sampai aturan tersebut diberlakukan, maka Israel akan mendapatkan marabahaya.
“Pemerintah Palestina akan mengadukan hal ini ke Dewan Keamanan PBB dan pelbagai organisasi internasional lainnya agar Israel mengentikan rencana aturan itu,” kata Nabil Abu Rudeina, selaku Juru Bicara Presiden Mahmoud Abbas, Selasa (15/11) dikutip dari Aljazeera.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Palestina, Riad al-Malki juga mengecam keras upaya-upaya lanjutan Israel dalam merebut lahan milik warga Palestina.
“Israel membuat-buat dalih dengan jalan melegalkan aksi ilegal itu,” kata Riad al-Malki.
Komunitas internasional menganggap ilegal permukiman Israel di Jerussalem Timur dan Tepi Barat. Namun, pihak zionis itu tetap bergeming. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, belum lama ini mendukung rancangan aturan yang membatasi tingkat suara azan.
Menurut Netanyahu, banyak orang Israel terganggu dengan kumandang azan, yang dianggap begitu bising.
“Saya mendapatkan banyak laporan dari warga berbagai kalangan, dari beragam agama. Mereka mengeluhkan bisingnya volume suara yang berasal dari rumah ibadah,” kata Netanyahu.