REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Presiden Suriah Bashar Al Assad mengatakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat menjadi sekutu alami negaranya. Hal ini terjadi apabila janji-janji kampanye terkait pemberantasan terorisme benar-benar dilakukan.
"Kami tidak dapat mengatakan apa-apa tentang apa yang dia lakukan, namun jika Trump akan melawan teroris, maka ia tentu akan menjadi sekutu alami kami," ujar Assad dalam sebuah wawancara yang disiarkan di televisi Suriah, Selasa (15/11).
Menurut Assad, sudah seharusnya Trump fokus memberantas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kelompok teroris itu dinilai dapat mengembangkan kekuatan jika tidak diberantas keseluruhan dari wilayah Timur Tengah.
Assad menjelaskan, janji Trump untuk memberantas terorisme sangat meyakinkan. Namun, hal itu tak dapat terwujud dengan mudah.
"Tentu cukup sulit jika dilihat apakah Trump dalam menghadapi administrasi AS, serta media-media dunia yang selama ini menentangnya," kata Assad, dikutip dari Al Araby.
Hal itu membuat Assad masih sangat berhati-hati dalam menetapkan langkah dengan AS. Hingga saat ini, dirinya mengakui masih cukup ragu menilai kepemimpinan miliarder itu.
Selama ini, Assad menilai AS menjadi pihak yang selalu melakukan intervensi terhadap urusan negara lain. Suriah juga menjadi sekutu utama Rusia, yang secara politik sangat bertentangan dengan Negeri Paman Sam.
Meski demikian, Trump mengatakan memiliki pandangan berbeda mengenai Suriah. Ia juga disebut berencana menarik kekuatan oposisi di negara itu yang selama ini menentang rezim Assad.