REPUBLIKA.CO.ID, KAIKOURA -- Kapal perang Australia, Kanada dan AS menuju Selandia Baru untuk membantu evakuasi pascabencana gempa, Rabu (16/10). Selandia Baru dilanda serangkaian gempa dan menewaskan dua orang.

Ribuan orang terimbas di Kota Kaikoura. Listrik terputus, jalanan dan infrastruktur rusak parah. Banyak korban diantaranya adalah turis yang sedang liburan.

Selandia baru menjadi salah satu negara yang sedang 'aktif' saat ini. Sejak gempa 7,5 SR pada Senin, Selandia Baru sudah dilanda 1.823 gempa susulan. Data ini menurut lembaga layanan monitor gempa yang didanai pemerintah GeoNet.

Tonkin dan Taylor, konsultan teknik gempa mengatakan kerusakan di area terimbas bagaikan kiamat. "Ada 100 ribu longsor dan lebih dari 50 area menutupi State Highway 1," katanya, dilansir BBC.

Jalan tersebut adalah jalan terpanjang di Selandia Baru. Meski demikian, kerusakan di area permukiman tidak terlalu buruk. Helikopter telah mulai evakuasi dari Kaikoura pada Selasa. Longsor memotong jalur darat, jalan dan kereta. Pasokan listrik dan air pun terganggu.

Pada Rabu, pasukan pertahanan mengatakan lebih dari 400 orang telah dievakuasi melalui udara dan laut. HMNZS Canterbury telah berada di lokasi, HMNZS Wellington mulai melakukan survei.

HMC Vancouver Kanada, HMAS Darwin Australia, US destroyer USS Sampson akan segera menyusul. USS Sampson adalah pesawat perang AS pertama yang akan mengunjungi Selandia Baru dalam 30 tahun.

Kapal perang ini tadinya pergi ke Auckland untuk ambil bagian dalam perayaan 75 tahun angkatan laut Selandia Baru. Tapi tujuannya beralih jadi membantu upaya recovery.

Menteri Pertahanan Selandia Baru, Gerry Brownlee mengatakan tawaran bantuan itu sangat menyentuh. Jepang dan Singapura juga menawarkan bantuan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika