Rabu 16 Nov 2016 14:57 WIB

Tiga Tim NBA akan Berhenti Menginap di Trump Hotel

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Warga memprotes kemenangan Donald Trump yang terpilih sebagai Presiden AS ke-45 di depan Gedung Trump International Hotel and Tower di Chicago, Illinois.
Foto: REUTERS/Kamil Krzacznski
Warga memprotes kemenangan Donald Trump yang terpilih sebagai Presiden AS ke-45 di depan Gedung Trump International Hotel and Tower di Chicago, Illinois.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dampak dari hasil pemilu Presiden AS yang dimenangkan Donald Trump terus terlihat. Selain banyaknya aksi unjuk rasa di jalanan, cabang olahraga basket juga ikut melayangkan protes terhadap Trump dengan memboikot Trump Hotel.

Tiga tim NBA akan berhenti menginap di Trump Hotel untuk sisa musim 2016-2017. Mereka adalah The Memphis Grizzlies, Milwaukee Bucks, dan Dallas Mavericks.

Dilansir dari The Independent, tidak mengherankan jika tim-tim NBA mengambil sikap menentang Trump. Mereka memiliki pandangan politik sendiri karena mayoritas dari para pemain merupakan keturunan Afrika-Amerika.

Mark Cuban sebagai pemilik Dallas Maverick dan Marc Lasry sebagai pemilik Milwaukee Bucks, merupakan pendukung garis keras Hillary Clinton. Keduanya tidak bersedia mendukung sang pengusaha real estate dan mantan bintang reality show yang kini menjadi presiden.

Stan Van Gundy dari Detroit, Steve Kerr dari Golden State, dan Gregg Popovich dari San Antonio juga mengomentari pandangan mereka terhadap Trump. Menurut mereka, Trump banyak dikritik karena rasial dan menggunakan hasutan retorika untuk dapat memenangkan jalan ke Gedung Putih.

Kemungkinan tim-tim NBA lainnya juga akan beralih ke hotel lain ketika mengunjungi New York dan Chicago untuk melawan New York Knicks, Brooklyn Nets, dan Chicago Bulls.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement