Rabu 16 Nov 2016 17:07 WIB

Bertemu dengan Kedubes Saudi, DPR RI Kecam Misil Houthi

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama Mohammad Abdullah Al Shuaibi (kiri) berbincang bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin (kanan) saat melakukan pertemuan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/11).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama Mohammad Abdullah Al Shuaibi (kiri) berbincang bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin (kanan) saat melakukan pertemuan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ade Komaruddin menegaskan pihaknya mengecam keras aksi teror yang dilakukan oleh Milis Houthi, Yaman yang telah melancarkan serangan rudal balistik ke arah kota suci umat Islam, Makkah. Beruntung rudal balistik tersebut dapat digagalkan oleh tentara Arab Saudi.

“Kami atas nama dewan mengecam apa yang dilakukan serangan oleh milisi Houthi Yaman tersebut, kami tidak mau tempat suci umat Islam dunia diganggu oleh siapapun, apalagi oleh milisi sekalipun itu dari Yaman yang tak lain merupakan negara Islam,” ujar Ade Komaruddin di tengah-tengah pertemuannya dengan kedutaan Arab Saudi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11).

Selain itu, Ade juga berharap seluruh konflik yang terjadi di Timur Tengah segara berakhir. Indonesia memiliki hubungan baik dengan kerajaan Arab Saudi dan juga pemerintahan Yaman. Dalam pertemuan tersebut, kata politikus Partai Golongan Karya (Golkar) membahas banyak hal, tidak ada hanya terkait serangan teror Milisi Houthi saja, tapi juga terkait permasalahan ibadah haji. Termasuk soal normalisasi kuota haji Indonesia yang sempat dikurangi sebanyak 20 persen akibat renovasi masjid Haram, di Makkah, Arab Saudi.

Sementara itu kedubes Arab Saudi, Mustafa Ibrahim Al-Mubarak mengatakan, dalam pertemuan tersebut membawakan sepucuk surat dari Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) Arab Saudi terkait serangan rudal balistik yang berhasil digagalkan tersebut.

Baca juga,  Ada Misil Menuju Makkah, Sebelum Digagalkan.

Kemudian Mustafa juga menyampaikan terima kasih atas kecaman parlemen Indonesia terhadap aksi teror dari Milisi Houthi tersebut.  Berdasarkan hal itu pihaknya akan menindaklanjuti persoalan tersebut dengan melakukan pertemuan bersama Menteri Luar Negeri di Makkah yang akan dimulai pada Kamis (17/11) besok.

“Tapi hubungan bilateral kedua negara (Arab Saudi-Yaman) terjaga dengan baik, ya meski ada kalanya sedikit problem tapi yang namanya keluarga masih bisa diatasi dengan berdiskusi,” kata Mustafa.

Pada Jumat (27/10) lalu, militer Arab Saudi mengaku telah menghancurkan misil balistik yang mengarah ke Makkah.  Misil tersebut telah diledakkan di wilayah Ta’if - 65 kilometer barat dari Makkah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement