Kamis 17 Nov 2016 09:34 WIB

Ratusan Turis Dievakuasi dari Pusat Gempa Selandia Baru

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Warga korban gempa dievakuasi dari Kota Kaikoura dengan menaiki kapal Angkatan Laut Selandia Baru HMNZS Canterbury, Rabu, 16 November 2016.
Foto: CPL Amanda McErlich/Royal New Zealand Defence Force via AP
Warga korban gempa dievakuasi dari Kota Kaikoura dengan menaiki kapal Angkatan Laut Selandia Baru HMNZS Canterbury, Rabu, 16 November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Ratusan turis dibawa dengan kapal perang dari dari pusat gempa Kaikoura, Selandia Baru ke Christchurch, Kamis (17/11). Mereka selamat dari serangkaian gempa yang dimulai sejak tiga hari lalu.

Diperkirakan sekitar 450 turis dan penduduk kota kecil Kaikoura dibawa dengan kapal HMNZS Canterbury milik angkatan laut Selandia Baru. Christchurch adalah kota terbesar di South Island.

Kaikoura porak-poranda setelah diguncang ribuan gempa dan dihantam longsor. Jalanan dan akses kereta api hancur tertutup longsor. Kaikoura merupakan basis komunitas nelayan dan wisata air seperti menonton paus.

Otoritas di ibu kota Wellington telah menilai kerusakan dan mengatakan puluhan bangunan rusak berat. Jalan darat sulit diandalkan untuk evakuasi. Helikopter-helikopter Angkatan udara NH90 juga dikerahkan untuk mengevakuasi ratusan yang masih terdampar.

Sementara, pekerja darurat telah membersihkan sejumlah jalanan ke Kaikoura agar bantuan air dan pasokan kebutuhan lainnya bisa melintas untuk pertama kalinya. Total dua orang tewas dan puluhan luka-luka pada gempa pertama dengan kekuatan 7,8 SR.

Tak hanya di Kaikoura, Wellington juga mengalami guncangan hingga merusak sekitar 60 bangunan. Properti perumahan Statistics New Zealand dan Defense Force juga ikut terkena dampak kerusakan parah.

Penduduk masih diminta waspada dengan bencana selanjutnya. Pada Kamis, badai terlihat di jalur Selandia Baru. Para ahli gempa juga merekam masih ada ratusan gempa susulan. Jumlahnya mencapai 2.000 gempa dan mengguncang wilayah sekitar Kaikoura.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement