Kamis 17 Nov 2016 15:28 WIB

ISIS Bantai 300 Mantan Polisi Irak

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Gerakan ISIS
Foto: Youtube
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Human Rights Watch mengatakan, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) membunuh lebih dari 300 mantan polisi Irak tiga pekan lalu. Mereka dimakamkan secara masal di Kota Hammam al-Alil di selatan Mosul.

Sejumlah warga di Hammam al Alil  menyatakan, ISIS membunuh korban-korbannya baik dengan beberapa cara ada yang ditembak mati maupun dihukum pancung. Mereka yakin sebanyak 200 orang dibunuh beberapa minggu sebelum ISIS meninggalkan Hammam al Alil.

Menurut Human Rights Watch, para mantan polisi dipisahkan dari 2.000 warga yang sedang berjalan dari utara menuju Mosul dan Kota Tal Afar. Seorang buruh mengaku melihat mantan-mantan polisi tersebut diangkut oleh empat truk besar dibawa melewati kampus pertanian di mana di dekatnya ditemukan kuburan masal.

Beberapa menit kemudian, ujar buruh tersebut, setelah para mantan polisi diangkut dan melewatinya, tiba-tiba ia mendengar suara berondongan tembakan yang sangat keras.

Ia juga mendengar suara orang-orang yang memangis karena depresi dan ketakutan. Kemungkinan, kata dia, itu merupakan suara pembantaian ISIS terhadap para mantan polisi. Itu sangat mengerikan.

Kemudian pada 29 Oktober peristiwa yang sama terulang kembali. ISIS menangkap para mantan polisi dan melakukan pembantaian masal.

Baca juga, ISIS Culik 300 Pekerja Pabrik.

Wakil Direktur Human Rights Watch di Timur Tengah Joe Stark mengatakan, terdapat bukti-bukti pembantaian masal yang kejam yang dilakukan ISIS. "ISIS harus dihukum karena melakukan kejahatan kemanusiaan yang sangat mengerikan," katanya, Kamis, (17/11).

Seorang saksi mata penduduk Kota Hammam al Alil mengatakan, ia pernah mendengarkan suara berondongan tembakan selama tujuh menit. Kemungkinan itu saat ISIS membantai para mantan polisi Irak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement