REPUBLIKA.CO.ID, HANGZHOU - Hujan misterius berwarna hitam turun dari langit Hangzhou, Cina. Diduga fenomena tersebut merupakan efek dari kecelakaan industri, saat tangki di sebuah pabrik lokal rusak dan tanpa sengaja melemparkan bubuk kimia ke udara.
Biro perlindungan lingkungan setempat membenarkan adanya kerusakan tangki yang mencemari air hujan. Biro mengimbau agar masyarakat berhati-hati karena hujan hitam bisa sangat berbahaya. "Jika Anda pergi keluar, Anda harus mengenakan masker gas," ujar salah seorang warga Hangzhou, dikutip dari Daily Caller.
Di samping adanya hujan misterius di Hangzhou, masalah pencemaran lingkungan di Cina memang sudah cukup parah. Departemen Perlindungan Lingkungan mengatakan, konsentrasi asap di daerah sekitar Beijing lebih tinggi pada Oktober tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sejak Donald Trump, yang dikenal skeptis terhadap perubahan iklim, mengalahkan Hillary Clinton dalam pemilihan presiden AS pekan lalu, beberapa pengamat mengatakan Cina akan menjadi pemimpin perubahan iklim global yang baru. "Saya yakin China akan mengambil peran utama," ujar Erik Solheim, Direktur Eksekutif United Nations Environment Programme.
Menurutnya, Cina harus bertekad untuk mengekang masalah polusi dan menjadi negara adikuasa dalam menciptakan energi bersih untuk mencegah gelombang panas, kekeringan, banjir, dan masalah lainnya. Sebelumnya, WHO menyatakan, satu juta orang dilaporkan meninggal dunia akibat udara kotor di Cina pada 2012 lalu.