REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua Bank Sentral AS atau Federal Reserve AS, Janet Yellen mengatakan, bahwa ia berencana untuk menyelesaikan masa jabatannya secara penuh meskipun Presiden AS terpilih Donald Trump mengkritik kinerjanya.
"Saya telah dikonfirmasi oleh Senat untuk masa jabatan empat tahun, yang berakhir pada akhir Januari 2018. Itu sepenuhnya niat saya untuk menjalani periode itu," kata Yellen kepada anggota parlemen di hadapan Komite Ekonomi Gabungan Kongres AS, Kamis.
Dalam pernyataan publik pertamanya sejak Trump terpilih ke Gedung Putih, Yellen menekankan pentingnya independensi bank sentral. Dia pun secara tidak langsung memperingatkan,''Kita benar-benar melihat hasil ekonomi yang mengerikan di negara-negara di mana bank sentralnya telah tunduk pada tekanan politik."
"Ini penting bahwa bank sentral memiliki kemampuan untuk membuat penilaian tentang bagaimana cara terbaik untuk mengejar tujuan-tujuannya, sementara bertanggung jawab untuk menjelaskan keputusan-keputusan dan transparan dalam pengambilan keputusannya," kata dia.
Trump telah sering mengkritik Yellen selama kampanye presiden. Trump menuduhnya mempertahankan suku bunga rendah untuk membantu mendukung Presiden Barack Obama dan menciptakan ekonomi 'false'.
Trump juga telah berjanji untuk mengganti Yellen dengan seorang dari Partai Republik ketika masa jabatannya berakhir pada 2018.