Sabtu 19 Nov 2016 10:10 WIB

Aksi Protes Bersih 5 Digelar Hari Ini di Malaysia

Rep: Puti Almas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebanyak puluhan ribu orang dilaporkan akan turun ke jalan-jalan di Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, Sabtu (19/11). Mereka hendak melakukan aksi protes menutut reformasi demokratis serta meminta agar Perdana Menteri Najib Razak mundur dari jabatannya di negara itu.

Salah satu alasan utama aksi protes meminta Najib mengundurkan diri adalah adanya dugaan keterkaitan dirinya dalam skandal 1MDB. Selama ini, skandal keuangan Malaysia itu juga melibatkan beberapa negara lainnya dan tengah diselidiki oleh Amerika Serikat (AS).

Aksi protes dipimpin oleh Bersih 5, sebuah koalisi untuk keadilan dan kebebasan. Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok yang juga tergabung dari sejumlah tokoh penting di Malaysia itu, seperti mantan perdana menteri Mahatir Mohamad telah menggelar unjuk rasa meminta Najib dilengserkan.

Mahatir dikenal sebagai salah satu pemimpin yang berhasil mengangkat Malaysia dalam peta dunia. Meski juga dikenal sebagai seorang otoriter, kini dirinya bergabung dengan oposisi dan meninggalkan partainya, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

Pengaruh dari Mahatir dinilai cukup kuat untuk mengumpulkan massa dalam aksi protes terhadap Najib. Ia bersama dengan sejumlah mantan pimpinan politik negara itu juga bersama-sama membentuk landasan politik khusus dan mendesak semua orang di Malaysia untuk bergabung menjadi demonstran.

Meski demikian, aksi portes ini kemungkinan besar akan menghadapi perlawanan dari kelompok 'Kaos Merah' yang dipimpin oleh politisi Umno, Jamal Yunos. Hal ini sekaligus mengindikasi bahwa pemerintah dapat melakukan tindakan keras bagi pengunjuk rasa Bersih 5.

Bahkan, dilaporakn pada Jumat (18/11) kemarin malam, ketua Bersih, maria Chin Abdullah dan sekretariat manajer Mandeep Singh ditangkap. Sebelumnya, kantor kelompok itu didatangi dan dibuka dengan paksa oleh petugas polisi.

Bersih 5 kemudian mengatakan tetap melakukan aksi protes. Mereka tak akan mengubah rencana menuntut keadilan terjadi di Malaysia.

"Kami akan pergi sesuai rencana dan berharap aksi ini dapat memicu warga Malaysia lainnya turun ke jalan, tak hanya untuk menuntut pengguggilangan kekuasaan, namun juga ketidakadilan yang terjadi di negara ini," ujar pernyataan Bersih 5, dilansir Asian Correspondent.

Sebagai antisipasi aksi protes massal ini, sebanyak 7000 aparat kepolisian dikerahkan. Setidaknya, mereka akan tersebar di 60 titik jalan di Kuala Lumpur dan penutupan jalan juga dilakukan mulai pukul 7 pagi waktu setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement