REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump berjanji tidak akan mengubah Gedung Putih setelah resmi dilantik menjadi pemimpin negara itu pada Januari 2017. Ia mengatakan akan menghormati arsitektur yang ada di kantor pemerintahan itu sampai kapanpun.
Miliarder yang dikenal membangun begitu banyak bangunan di seluruh dunia itu mengatakan berusaha untuk tak mengubah apapun di Gedung Putih yang dirancang oleh arsitek asal Irlandia James Hoban pada 1790-an. Meski sempat terbakar dan dibangun kembali pada 1814, tak pernah ada sedikitpun interior di dalam gedung pemerintahan Negeri Paman Sam itu yang diubah.
"Gedung Putih adalah sebuah tempat yang spesial dan khusus dan tidak akan ada yang berubah di sana," ujar Trump dalam wawancara bersama Fox News, Jumat (18/11).
Dalam wawancara itu, Trump juga menceritakan perjalanannya hingga menjadi Presiden AS ke-45. Ia mengatakan selama ini telah menjadi pengembang properti karena ayahnya. Namun, sebelumnya ia pernah dikirim ke akademi militer untuk diajarkan kedisiplinan.
"Saat saya bersekolah dulu, saya menjadi anak yang pemberontak. Meski saya cerdas, saya sangat kasar dan berbiacara tidak seharusnya," jelas Trump seperti dilansir The Telegraph.
Seiring tumbuh dewasa, dirinya mulai menjajaki industri film Hollywood. Trump merasa sebagai aktor, dirinya berbakat terutama saat berakting untuk serial televisi.
"Apa yang harus Anda lakukan dalam industri film adalah menjadi diri sendiri, demikian halnya dalam dunia politik," kata Trump menambahkan.
Pria berusia 70 itu pertama kali terjun ke dunia politik setelah 'bakatnya' ditemukan oleh mantan presiden AS Richard Nixon. Ia terkesan dengan Trump yang muncul di acara televisi populer dan melihat bahwa dirinya memilki keahlian lebih.
"Seperti yang Anda tahu bahwa Nixon adalah ahli politik dan mempredikdi bahwa saya dapat berkarir di bidan ini dengan baik," kata Trump.