REPUBLIKA.CO.ID, LIMA – Presiden China, Xi Jinping berjanji melindungi perdagangan bebas global, termasuk di Asia Pasifik atau Free Trade Area of the Asia-Pacific (FTAAP). Sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, Cina juga yakin dapat mewujudkan visi dengan dukungan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
“Cina tidak akan menutup pintu terhadap dunia luar, tetapi justru akan membuka peluang lebih besar,” kata Xi dalam pidatonya di pada Konferensi tingkat tinggi (KTT) Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang digelar di Ibu Kota Peru, Lima, Ahad (20/11). APEC kali ini digelar sepekan setelah pengumuman mengejutkan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
Dianggap mengejutkan karena hal itu tak terlepas dari kekhawatiran terkait pencabutan kerja sama Trans-Pacific Partnership (TPP) yang dinilai mulai membuahkan hasil. Sepanjang kampanye, Trump mengkritik penawaran perdagangan bebas AS tersebut sekaligus menjanjikan untuk menerapkan tarif impor dari mitra dagang Cina dan Meksiko. "Kami akan melibatkan diri dalam globalisasi ekonomi. Kita akan memastikan hasil pembangunan bersama," kata Jinping.
Anggota APEC berharap AS masih akan menunjukkan sikap kepemimpinan pada perdagangan bebas global. Negara-negara yang tergabung dalam TPP, seperti, Australia, Brunei, Vietnam, kanada, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Chili, dan Jepang. TPP sengaja digambarkan sebagai perjanjian ‘berstandar tinggi’ yang diarahkan untuk menangani masalah perdagangan abad ke-21.