Ahad 20 Nov 2016 10:10 WIB

Pesawat Antariksa Rusia Mendarat di Stasiun Luar Angkasa

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Sebuah roket Rusia, Soyuz 2.1 membawa satelit Lomonosov, Aist-2D dan SamSat-218 lepas landas dari kosmodrom baru Vostochnydi luar Kota Uglegorsk, Rusia, Kamis, 28 April 2016.
Foto: Kirill Kudryavtsev/Pool Photo via AP
Sebuah roket Rusia, Soyuz 2.1 membawa satelit Lomonosov, Aist-2D dan SamSat-218 lepas landas dari kosmodrom baru Vostochnydi luar Kota Uglegorsk, Rusia, Kamis, 28 April 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pesawat antariksa milik Rusia, Soyuz mendarat di International Space Station pada Sabtu (19/11). Pesawat membawa tiga astronot untuk misi selama empat bulan. Tiga astronot ini berasal dari Eropa, Rusia dan Amerika.

Dalam siaran langsung saat pendaratan, komentator NASA mengonfirmasi pendaratan di ISS pada 4.58 sore waktu AS. Trio yang akan menjalankan misi diantaranya Thomas Pesque asal Prancis, Oleg Novitskiy dari Rusia dan Peggy Whitson dari AS.

Ketiganya diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan pada Kamis lalu. Pesquet tak hanya seorang astronot,tapi juga pemain saxophone. Ia adalah warga Prancis pertama yang dikirim ke ISS sejak 2008.

Whitson adalah seorang veteran berpengalaman dan pakar biokimia. Ia memecahkan rekor sebagai orang yang lebih sering berada di luar angkasa dari AS. Ia akan melampaui rekor astronot NASA, Jeff Williams yang 534 hari berada di luar angkasa.

Pada Februari, Whitson akan jadi perempuan pertama yang mengomando stasiun luar angkasa sebanyak dua kali. Ia pernah melakukannya pertama kali pada 2007.

Sementara Oleg adalah letnan kolonel di Angkatan Udara Rusia. Ia seorang kosmonot yang berpengalaman. Ia ikut dalam bagian kru Soyuz pada 2012 dan kembali pada 2013. Total ia sudah berpengalaman selama 143 hari di luar angkasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement