Senin 21 Nov 2016 04:43 WIB

Demonstrasi Anti-Trump Masih Berlanjut

Rep: Lintar Satria/ Red: Israr Itah
Demo Anti-Trump.
Foto: REUTERS/Axel Schmidt
Demo Anti-Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Demonstrasi anti-Trump terus berlanjut. Para demonstran kembali turun ke jalan di Washington. Kali ini target mereka kelompok nasionalis kulit putih yang sedang merayakan kemenangan Donald Trump yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. 

Satu orang terluka pada demonstrasi yang dilakukan Sabtu, (19/11). Ia terlihat berkelahi dengan beberapa demonstran. Kepalanya cukup banyak mengeluarkan darah. 

Polisi mengatakan tidak ada demonstran yang ditangkap pada unjuk rasa kali ini. Belum ada pejabat kepolisian yang dapat dihubungi sampai saat ini. 

"Fasisme akan menjatuhkanmu," teriak para demonstran sambil memegangi spanduk yang bertuliskan "Lawan Rasisme".

Sejak Donald Trump dinyatakan menang dari Hillary Clinton 8 November lalu, unjuk rasa selalu terjadi diberbagai kota di Amerika Serikat. Para pengunjukrasa mengutuk Trump yang sering menghina imigran ilegal, Muslim dan perempuan di setiap kampanyenya. 

Pada Sabtu kemarin, kira-kira tiga blok dari Gedung Putih, kelompok konservatif kanan yang menamakan diri mereka National Policy Institute menggelar pertemuan. Gerakan ini juga menentang multikulturalisme dan imigrasi. Mereka juga memiliki anti-Semitik yang kuat. 

Selama kampanye Trump kelompok konservatif kanan ini mendukung rencana Trump membangun tembok perbatasan Amerika-Mesiko. Serta deportasi imigran ilegal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement