Senin 21 Nov 2016 06:32 WIB

Bom Meledak di Ibu Kota Myanmar

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Esthi Maharani
Gambar citra satelit kondisi desa-desa di negara bagian Rakhine, Myanmar, yang dihuni oleh etnis Muslim Rohingya, pada November 2016.
Foto: Human Rights Watch
Gambar citra satelit kondisi desa-desa di negara bagian Rakhine, Myanmar, yang dihuni oleh etnis Muslim Rohingya, pada November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON – Tiga ledakan besar akibat bom terjadi di sebuah pasar swalayan di Yangon, Myanmar, Ahad (20/11) sore. Reuters melaporkan, ledakan tersebut merusakan sejumlah fasilitas setempat. Namun, Kementerian Informasi Myanmar sementara ini mengumumkan belum ada korban jiwa.

Lokasi ledakan masih dalam penyisiran aparat militer. Garis pembatas telah dipasang untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP). Motif dan para pelaku pengeboman masih terus ditelusuri. TKP merupakan kawasan permukiman yang terletak beberapa kilometer dari pusat kota Yangon.

Dalam beberapa hari belakangan, Myanmar mendapatkan sorotan hingga kecaman dunia internasional. Khususnya terkait nasib etnis Rohingya yang kian mengenaskan.

Pada Jumat (18/11), sebuah gambar satelit menunjukkan militer Myanmar menghancurkan desa Kyet Yoe Pyin yang penduduknya merupakan etnis Rohingya. Rakhine merupakan tempat tinggal etnis Rohingya yang mayoritasnya

beragama Islam di Myanmar.

Menurut Human Rights Watch (HRW), korban jiwa akibat tindak kekerasan militer terhadap etnis Rohingya mencapai ratusan jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement