Senin 21 Nov 2016 14:52 WIB

AS Kutuk Pengeboman Rumah Sakit Aleppo oleh Suriah dan Rusia

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.
Foto: REUTERS/Abdalrhman Ismail
Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Penasihat Keamanan Nasional AS, Susan Rice, mengutuk pengeboman keji yang dilakukan pasukan Suriah dan Rusia terhadap rumah sakit di Aleppo timur, pada Sabtu (18/11), waktu setempat. Rice memperingatkan rezim Assad dan Rusia bertanggung jawab atas konsekuensi jangka panjang dari serangan itu.

"Amerika Serikat mengutuk serangan-serangan mengerikan terhadap infrastruktur medis dan pekerja bantuan kemanusiaan. Tidak ada alasan bagi tindakan-tindakan keji itu. Rezim Suriah dan sekutunya, Rusia pada khususnya, harus bertanggung jawab atas konsekuensi langsung dan jangka panjang dari tindakan ini," kata Rice, dikutip dari Arab News.

Menurutnya, Pemerintah AS akan memanfaatkan KTT APEC di Peru untuk menekan Pemerintah Rusia.  Dalam pernyataan terpisah, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Suriah, Ali Al-Za'atari, dan Koordinator Kemanusiaan Deerah, Kevin Kennedy, mendesak agar Pemerintah Suriah memberi akses langsung ke Aleppo,

"PBB sangat sedih dan terkejut dengan adanya eskalasi baru dalam pertempuran di beberapa bagian Suriah," ujar Al-Za'atari.

Ia menyerukan semua pihak agar menghentikan serangan membabi buta terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil. Pengeboman intensif terjadi sejak Selasa lalu, yang telah menewaskan hampir 100 orang.

Za'atari mengatakan PBB telah memiliki rencana untuk memberikan bantuan kepada warga sipil di timur Aleppo. PBB telah membicarakannya dengan semua pihak, termasuk negara-negara yang bersangkutan untuk memberikan bantuan dan melakukan evakuasi medis.

Baca juga,  Surat Dokter Aleppo ke Obama yang Menyentuh Hati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement