REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Apakah ada hubungan antara kehidupan asmara anda dengan tingkat kesehatan gigi? Peneliti di Queensland, Australia menemukan hubungan kehidupan percintaan anda dengan kunjungan ke dokter gigi.
Sebuah studi yang dilakukan Fakultas Kesehatan dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Queensland (UQ) telah menemukan hubungan yang kuat antara kesehatan kehidupan cinta Anda dan gigi Anda. Peneliti UQ, yakni Grace Branjerdporn, mengatakan ia mempelajari bagaimana dinamika hubungan bisa memengaruhi frekuensi kunjungan seseorang ke dokter gigi.
"Apa yang kami temukan adalah orang-orang yang mencoba untuk menghindari keintiman emosional atau khawatir pasangannya akan meninggalkan mereka pada saat dibutuhkan, lebih mungkin memiliki kesehatan mulut yang buruk. Mereka yang mencoba menjauhkan diri secara emosional dari orang yang dicintai mungkin enggan untuk menjadwalkan pemeriksan gigi rutin," sebutnya.
"Mereka juga memiliki tingkat kemandirian yang lebih tinggi, ketidakpercayaan terhadap orang lain dan menghindari untuk mencari dukungan," ujarnya.
Ia mengatakan, orang-orang yang jatuh cinta memiliki kepercayaan diri lebih tinggi berkaitan dengan gigi serta penampilan mereka dan memiliki kondisi gigi lebih baik. "Kami terkejut akan betapa besar hubungan romantis benar-benar berperan," ujar Grace.
Faktor ekonomi kurang penting
Sebanyak 265 orang, yang terutama berusia di awal 30-an dengan gaya hidup sehat, ikut ambil bagian dalam studi ini.
"Awalnya, kami pikir faktor ekonomi akan memiliki pengaruh besar terhadap frekuensi kunjungan seseorang ke dokter gigi. Tapi dengan sampel yang ada, banyak dari mereka memiliki asuransi kesehatan swasta sehingga mereka bisa mengakses dokter gigi dengan murah. Faktor lainnya, termasuk mempercayai dokter gigi mereka dan sesamanya, yang memainkan peran dalam kesehatan gigi dan penampilan,” ujar Grace.
"Di sisi lain, kami menemukan memiliki kehidupan cinta di mana Anda begitu mempercayai pasangan anda, dan memiliki kepercayaan diri lebih tinggi, mengarah ke rutinitas kunjungan ke dokter gigi yang lebih baik," ujarnya.
Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Quality of Life Research.
Studi diperluas
Grace mengatakan, para dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi UQ berharap, penelitian ini bisa membantu mereka menemukan cara untuk mendorong lebih banyak orang merawat gigi mereka.
"Kami ingin lebih banyak orang memeriksakan gigi setiap enam hingga 12 bulan, dan tak semua orang melakukannya, dan kami ingin membantu orang memiliki kebiasaan kesehatan mulut yang baik. Ini bukti yang besar," ujanya.
Studi ini akan segera berekspansi ke Kanada untuk mengamati keterkaitan antara hubungan percintaan dengan perawatan kesehatan umum. "Kami akan melihat lebih luas lagi pada upaya perawatan kesehatan umum dengan hubungan," kata Grace.