Rabu 23 Nov 2016 09:05 WIB

Malaysia Berencana Kembangkan Database Riset Halal

Rep: Marniati/ Red: Andi Nur Aminah
Kedai makanan di Paviliun Malaysia juga menjual rendang
Foto: Ichsan Emrald/Republika
Kedai makanan di Paviliun Malaysia juga menjual rendang

REPUBLIKA.CO.ID, SHAH ALAM -- Pemerintah malaysia berencana untuk mengembangkan database penelitian halal. Wakil Menteri, Senator Datuk Asyraf Wajdi Dusuki menyarankan agar Universitas Teknologi Mara (UiTM) mengembangkan database penelitian halal tersebut dan bekerja sama dengan regulator Malaysia. Hal tersebut ia sampaikan dalam seminar International Halal Conference 2016 yang mengambil tema Bridging Academic and Global Halal Industry.

Menurut Asyraf Wajdi, konsep halal telah menjadi elemen penting yang harus tertanam dalam produk dan jasa, seiring dengan populasi Muslim yang terus bertambah. Ia menjelaskan, Jepang sangat ingin menggabungkan konsep halal dalam semua aspek terutama makanan dan layanan untuk Olimpiade 2020 di mana Jepang menjadi tuan rumah.

"Jepang memiliki keyakinan penuh dalam diri kita (Malaysia), untuk menyediakan semua kebutuhan untuk perjalanan halal mereka, baik itu pengetahuan, keahlian teknis. Yang lebih penting integritas untuk memberikan ajaran Islam yang sebenarnya berkaitan dengan halal," katanya.

Untuk itu, Malaysia harus berusaha untuk menciptakan pengetahuan yang terkait dengan industri halal dan menjadi pelopor dalam menyediakan layanan berbasis pengetahuan untuk negara-negara lain seperti Jepang. Sehingga diperlukan kerja sama untuk mewujudkan hal ini. Termasuk kerja sama dengan pihak universitas.

Pihak UiTM mengaku mendukung penuh gagasan agar Malaysia memiliki da tabase pada penelitian halal di universitas. Database ini nantinya akan membantu pemerintah dalam menentukan pendanaan yang tepat untuk industri halal di negara tersebut.

Wakil rektor UiTM, Suhaimi Abd Thalib mengatakan database halal dikelola oleh UiTM bisa menjadi alat pengambilan keputusan bagi pemerintah dalam hal berinvestasi dan pengembangan industri halal. "Yang paling penting (dengan database ini), pemerintah akan dapat memutuskan pendanaan untuk mendukung industri halal. Tanpa database, Anda mungkin menempatkan dana di tempat tidak efektif," ujar Suhaimi Abd Thalib seperti dilansir Thesundaily, Selasa (22/11).

Suhaimi mengatakan UiTM telah berada di garis depan dalam mendukung industri halal dengan pembentukan Malaysia Institute of Transport (MITRANS). Badan ini yang menyediakan solusi satu atap untuk konsultasi, penelitian, pelatihan dan studi pascasarjana di bidang logistik halal. UiTM menyediakan sebuah platform internasional bagi para peneliti, akademisi dan pelaku industri untuk menyajikan penelitian dan pengembangan temuan terbaru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement