REPUBLIKA.CO.ID, ULAANBAATAR -- Pemimpin Spiritual Tibet, Dalai Lama mengatakan ia tidak khawatir dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Ia berharap Trump dapat menyelaraskan kebijakannya dengan realitas global.
Pria berusia 81 tahun itu selalu mengatakan, AS adalah pemimpin dunia saat ini. Ia mengaku tidak peduli tentang pernyataan kontroversial yang dibuat Trump selama kampanye pemilu.
"Saya merasa selama pemilu, kandidat memiliki lebih banyak kebebasan untuk berekspresi. Sekarang setelah terpilih, dia memiliki tanggung jawab. Maka dia harus bekerja sama sesuai dengan realitas. Jadi saya tidak khawatir," ujarnya.
Dalam kunjungannya ke Mongolia, ia mengaku berharap dapat bertemu dengan Trump sebelum pelantikan dilaksanakan pada 20 Januari mendatang. Namun, keinginannya itu memicu protes dari Cina yang menuduh Dalai Lama ingin memisahkan Tibet dari Cina.
Dalai Lama mengatakan, ia tidak memiliki tujuan politik dan tidak mendukung kemerdekaan Tibet sejak 1974. Menurutnya, ia telah lama menyerukan Tibet agar tetap berada di bawah kekuasaan Cina.
Ia hanya meminta partisipasi politik yang lebih besar dari Tibet. Selain itu, ia berharap Pemerintah Cina bisa memberikan perlindungan terhadap budaya Budha tradisional.