Rabu 23 Nov 2016 16:52 WIB

Kemenlu: HAM Muslim Rohingya Harus Dihormati

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
 Muslim Rohingya menangis setelah ditangkap oleh Penjaga Perbatasan Bangladesh di perbatasan Cox Bazar, Bangladesh, (21/11).
Foto: Reuters/Mohammad Ponir Hossain
Muslim Rohingya menangis setelah ditangkap oleh Penjaga Perbatasan Bangladesh di perbatasan Cox Bazar, Bangladesh, (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir yang akrab disapa Tata mengatakan Indonesia terus mengikuti secara dekat berbagai perkembangan di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Duta Besar Myanmar untuk Indonesia sudah ke Kemenlu bertemu dengan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika (ASPASAF). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga telah menelepon Menteri Muda Urusan Luar Negeri Myanmar.

"Hal yang disampaikan Kemenlu intinya Indonesia prihatin terhadap situasi keamanan dan jatuhnya korban di Rakhine. Indonesia mengharapkan Myanmar segera memulihkan situasi di Rakhine," katanya di Jakarta, Rabu (23/11).

Tata mengatakan perlindungan dan penghormatan HAM bagi seluruh masyarakat yang ada di Rakhine juga perlu dilakukan  Pemerintah Myanmar. Ini termasuk perlindungan dan penghormatan HAM minoritas Islam di sana.

"HAM minoritas Muslim di Myanmar harus dihormati dan dijaga. Ini yang kami sampaikan," ujar Tata.

Kemenlu juga menyampaikan akan menjaga kerja sama yang baik antara Indonesia dan Myanmar di tingkat bilateral dalam membangun dan mendukung reformasi yang  dilakukan Pemerintah Myanmar.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement