REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Sebuah perusahaan semen Meksiko menyatakan siap membantu Presiden AS terpilih, Donald Trump, untuk membangun tembok perbatasan. Tembok tersebut rencananya akan dibangun di perbatasan AS dan Meksiko untuk menekan imigrasi ilegal.
"Kami tidak bisa memilih. Kami merupakan produsen yang harus menghormati klien di kedua sisi perbatasan," ujar CEO Grupo Cementos de Chihuahua (GCC), Enrique Escalante. GCC merupakan salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Meksiko yang berbasis di Chihuahua, perbatasan dengan Texas dan New Mexico. Sebanyak 70 persen penjualan perusahaan ini dihasilkan dari tiga pabrik di AS.
Escalante mengatakan, rencana Trump untuk berinvestasi di dalam sektor energi dan infrastruktur di Amerika Serikat menjadi kabar baik bagi perusahaan. "Dalam bisnis yang kami jalani, Trump merupakan calon yang akan mendukung," kata Escalante.
GCC, yang sahamnya diperdagangkan pada level tertinggi sejak 2008, 23 persennya dimiliki oleh perusahaan semen multinasional Cemex, Meksiko. Pada akhir September, Cemex mengumumkan rencana untuk menjual sahamnya.
Selama kampanye, Trump bersumpah akan membangun tembok perbatasan sepanjang 3.200 km untuk menghentikan imigran ilegal Meksiko. Ia menuduh para imigran ilegal tersebut sebagai pengedar narkoba dan pemerkosa.