Kamis 24 Nov 2016 10:44 WIB

Menlu Minta Malaysia Tingkatkan Keamanan di Sabah

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu Retno LP Marsudi (kiri).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menlu Retno LP Marsudi (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, Kemenlu sudah mencari informasi mengenai penculikan dua anak buah kapal (ABK) yang merupakan WNI di perairan Sabah. Penculikan dua ABK itu terjadi pada 19 November lalu.

"Menlu menekankan kepada konsul di Tawau saat bertemu dengan otoritas keamanan Malaysia untuk meningkatkan keamanan di perairan Sabah. Menlu minta agar Malaysia meningkatkan keamanan di Sabah karena tiga penculikan terakhir terjadi di Sabah," katanya, Kamis, (24/11).

Upaya pembebasan ABK yang disandera, jelas Tata, terus dilakukan. Komunikasi intensif dengan pemilik kapal juga dijalankan untuk memantau perkembangan.

Pada tingkat teknis Kemenlu menggunakan aset yang ada di Filipina selatan. "Kami tak hanya memonitor perpindahan sandera tapi juga berkomunikasi supaya sandera bisa  dibebaskan."

Hal utama yang menjadi fokus Kemenlu  adalah keselamatan para sandera. Maka tak boleh gegabah dalam mengambil langkah sebab pertaruhannya keselamatan para sandera.

Filipina, Indonesia, dan Malaysia, menurut Tata, juga melakukan pertemuan trilateral di Manila. Dari Indonesia diwakili oleh  TNI Angkatan Laut. Mereka sedang menyusun pembentukan standard operational procedure (SOP).

"Mereka juga menyusun berbagai aturan jika ada insiden-insiden di tengah laut. Mereka bertemu juga untuk menyusun terms of reference dalam join working group," kata Tata.

Baca juga, 10 WNI Sandera Abu Sayyaf Akhirnya Dibebaskan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement