Kamis 24 Nov 2016 18:29 WIB

AS Merapat ke Rusia Soal Suriah?

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Militan Suriah di medan perang.
Foto: Alalam
Militan Suriah di medan perang.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Amerika Serikat (AS) diyakini akan memperkuat hubungan dengan Rusia. Hal ini ditandai dengan pertemuan antara putra dari presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dengan seorang politikus Suriah yang juga sekutu Rusia. Pertemuan digelar di Paris, Prancis beberapa waktu lalu.

Donald Trump Jr hadir dalam pertemuan di Paris Ritz pada 11 Oktober lalu. Acara itu diadakan oleh Randa Kassis yang selama ini menjadi bagian dari kelompok pro rezim Suriah.

Kassis menjadi pendukung transisi politik Suriah dan bekerja sama dengan presiden negara itu, Bashar Al Assad. Ia juga menginginkan intervensi Rusia yang begitu kuat untuk menyelesaikan konflik lima tahun yang terjadi di salah satu negara di Timur Tengah itu.

"Intervensi Rusia dilakukan untuk menyelamatkan negara kami, semua demi masa depan Suriah. Permasalahan di sini hanyalah Anda tidak mengetahui Rusia," ujar Kassis seperti dilansir the Guardian, Kamis (24/11).

Ia juga mengatakan, banyak orang yang tidak memahami Rusia. Pihak-pihak dari negara lain tak jarang hanya memandang Rusia melakukan intervensi untuk melawan oposisi di Suriah.

Sementara itu, Bassam Barabandi mantan diplomat Suriah yang membelot dari rezim Assad dan kini berbasis di AS mengatakan organisasi yang dipimpin Kassis tak memiliki dukungan luas. Ia disebut sebagai oposisi yang berkhianat dan tak ada satupun orang di negara itu yang mengakui eksistensi dirinya.

Baca juga,  Aleppo Memerah Darah, Selamat Rakyat Suriah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement