REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah pesisir negara El Salvador hari ini diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini terjadi pukul 01.43 WIB dengan kekuatan 6,9 Skala Richter (SR).
Episenter gempa bumi terletak pada 11,95 Lintang Utara dan 88,82 Bujur Barat, tepatnya di laut pada jarak 193 km arah selatan San Salvador pada kedalaman 49 kilometer. Hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di beberapa kota. Seperti San Salvador, San Miguel, La Union, Usulutan, Zacatecoluca, Chinandega, dan Choluteca dalam skala intensitas II SIG BMKG (IV-V MMI).
"Meskipun gempa bumi ini dirasakan oleh orang banyak tetapi tampaknya belum sampai menimbulkan kerusakan bangunan," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi, Jumat (25/11).
Gempa bumi di Amerika Tengah yang terjadi saat ini merupakan jenis gempa bumi dangkal di Zona Subduksi Amerika Tengah (Middle America Trench). Di zona ini, lajur subduksi Lempeng Cocos dengan aktif menuju ke arah timur laut di bawah Lempeng Carribean dengan laju 80 milimeter per tahun.
Tidak lama setelah terjadinya gempa bumi, Pusat Peringatan Dini Tsunami untuk wilayah Samudra Pasifik (Pacific Tsunami Warning Center-PTWC) yang berpusat di Hawaii sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami. Namun demikian hingga saat ini belum ada laporan mengenai terjadinya tsunami. Beberapa peralatan monitoring pasang surut air laut juga belum menunjukkan adanya catatan terjadinya tsunami.
Sementara itu, kata dia, berdasarkan analisis dan modelling tsunami yang dilakukan oleh BMKG, menunjukkan bahwa tsunami tidak akan berdampak di wilayah Indonesia. "Untuk itu kepada warga pesisir pantai di wilayah Indonesia dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Riyadi.