Jumat 25 Nov 2016 07:42 WIB

Tujuh Pasien 'Badai Asma' Masih Dirawat di Melbourne

Brennan McAloon harus dibawa ke Royal Children's Hospital karena asmanya memburuk, Senin malam.
Foto: ABC
Brennan McAloon harus dibawa ke Royal Children's Hospital karena asmanya memburuk, Senin malam.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Menteri Kesehatan negara bagian Victoria (Australia) Jill Hennessy mengatakan tujuh orang masih dirawat secara intensif di rumah sakit dengan seorang diantaranya dalam keadaan kritis menyusul apa yang disebut sebagai "Badai Asma' pada Senin.

Ribuan orang mengalami gangguan kesehatan hari Senin malam di Victoria, setelah hujan lebat menyebabkan serbuk (polen) dari rumput jenis rye yang sebelumnya menyerap air kemudian melepaskan banyak partikel kecil yang masuk ke jaringan paru-paru.

Sedikitnya empat orang meninggal, berbagai rumah sakit dipenuhi pasien gawat darurat, dan petugas pemadam kebakaran dan polisi ditugaskan untuk membantu paramedis yang menerima ribuan panggilan telepon. Jill Hennessy mengatakan banyak yang mengalami gangguan kesehatan memang sudah mengalami masalah dengan jantung mereka, dan belasan orang masih berada di ruang perawatan intensif, Kamis pagi (24/11).

"Saya bisa mengukuhkan masih ada tujuh pasien di ICU. Kami berharap sejumlah mereka akan dipindahkan ke bangsal biasa hari ini tetapi salah seorang diantara mereka masih berada dalam keadaan kritis." kata Hennessy dalam program televisi ABC News Breakfast.

"Dari 8.500 orang yang mendatangi ruang gawat darurat hari Senin dan Selasa, mereka yang memiliki masalah jantung dan sakit di dada paling banyak."

Ambulans Victoria mengatakan insiden ini telah menyebabkan "peningkatan permintaan bantuan luar biasa dengan adanya 200 panggilan telepon ke nomor darurat 0000 selama 15 menit dari pukul 19.00 Senin malam, dimana biasanya mereka hanya menerima 30 panggilan telepon.

'Seperti 150 bom meledak di seluruh Melbourne'

Hennessey yang sekarang sudah meminta adanya kajian mengenai sistem penanganan yang ada, mengatakan kejadian hari Senin itu merupakan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Ketika kami menerima panggilan darurat untuk ambulans — satu panggilan tiap 4,5 detik, itu mirip dengan adanya 150 bom yang meledak di berbagai bagian kota Melbourne. Ini sesuatu yang tidak pernah kami persiapkan akan terjadi, dan kami harus bisa lebih baik menangani ini," katanya.

Empat orang yang meninggal adalah Omar Moujalled (18 tahun), Hope Carnevali (20), Apollo Papadopoulos (35), dan Clarence Leo. Moujalled adalah pelajar sekolah Australian International Academy di Coburg North, yang sudah akan tamat sekolah menengah beberapa hari lagi.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/tujuh-pasien-badai-asma-masih-dirawat/8053696
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement