Jumat 25 Nov 2016 16:19 WIB

Ini Suasana Mencekam Perjalanan Muslim Rohingya dari Rakhine ke Bangladesh

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi etnis Rohingya yang tersisa beraktivitas dengan anak anak mereka di rumah Shelter, Blang Adoe, Aceh Utara, Provinsi Aceh, Rabu (23/11).
Foto: Antara/Rahmad
Pengungsi etnis Rohingya yang tersisa beraktivitas dengan anak anak mereka di rumah Shelter, Blang Adoe, Aceh Utara, Provinsi Aceh, Rabu (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Seorang warga etnis Rohingya yang melarikan diri ke Kutupalong dari Rakhine, Lalu Begum menuturkan, bagaimana ia melarikan diri dari negara bagian Rakhine saat tengah malam. Ia berjalan bersama etnis Rohingya dari satu desa ke desa lain, bersembunyi agar tak ditemukan oleh tentara Myanmar.

Kemudian, kata dia, mereka menyeberang ke perbatasan masuk Bangladesh. "Untuk melakukan perjalanan ini membutuhkan waktu empat hari dan selalu berganti-ganti posisi agar tak ditemukan sampai tiba di pinggir sungai," katanya seperti dilansir CNN, Jumat, (25/11).

Dalam perjalanan yang berat dan penuh tantangan, jelas Begum, banyak keluarga yang kehilangan anggotanya. Ada anggota keluarga yang hilang atau meninggal.

Kakak ipar Begum, Nassima mengatakan, saat mulai melakukan perjalanan, ia pergi berenam bersama keluarganya. Mereka berjalan beriringan menempuh perjalanan yang penuh marabahaya.

"Namun suami saya dan anak laki-laki saya terbunuh dalam perjalanan ini. Bahkan anak laki-laki saya yang satunya pun hilang," kata Nassima.

Baca juga, Citra Satelit: Ratusan Bangunan Muslim Rohingya Dibakar.

Perjalanan panjang suku Rohingya bukan saja mengerikan dan penuh penderitaan. Namun mereka harus menanggung beban kesedihan karena kehilangan anggota keluarganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement