Jumat 25 Nov 2016 18:02 WIB

Demonstrasi Kecam Tragedi Rohingya Digelar di Tiga Negara

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Muslim Makassar untuk Rohingya melakukan aksi solidaritas di bawah Jembatan Layang Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/11).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Muslim Makassar untuk Rohingya melakukan aksi solidaritas di bawah Jembatan Layang Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Unjuk rasa besar-besaran akibat kekerasan militer Myanmar kepada suku Rohingya berlangsung di sejumlah negara Asia Tenggara. Unjuk rasa terjadi di Malaysia, Indonesia, juga Thailand. 

Ratusan suku Rohingya melakukan unjuk rasa di Kuala Lumpur meminta bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Rakhine.  Ketua Komunitas Suku Rohingya, Mohammed Noor mengatakan, etnis Rohingya banyak yang dibunuh.

"Wanita-wanita Rohingya maupun anak-anak perempuan Rohingya diperkosa oleh tentara Myanmar, rumah-rumah mereka juga dibakar," katanya, Jumat, (25/11).

Gerakan unjuk rasa untuk mengecam kekerasan Myanmar kepada suku Rohingya harus terus-menerus dilakukan. Ini dilakukan agar Pemerintah Myanmar menghentikan pembantaian suku Rohingya.

Pengunjuk rasa di Jakarta, Indonesia mengatakan, nobel perdamaian yang diberikan kepada Aung San Suu Kyi sebaiknya dicabut saja. Ia tak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikan kekerasan kepada suku Rohingya.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, Indonesia siap melakukan dialog dengan Myanmar untuk menyelesaikan kekerasan di Rakhine.

Unjuk rasa akibat kekerasan militer Myanmar juga terjadi terus-menerus di Bangkok, Thailand. Mereka meminta agar penindasan terhadap suku Rohingya dihentikan.

Baca juga, Citra Satelit: Ratusan Bangunan Muslim Rohingya Dibakar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement