Sabtu 26 Nov 2016 17:23 WIB

Kebakaran Israel Sampai Tepi Barat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Damanhuri Zuhri
 Pesawat pemadam kebakaran dari Yunani melakukan pemadaman kebakaran lahan di Haifa, Israel, Kamis, 24 November 2016.
Foto: AP/Ariel Schalit
Pesawat pemadam kebakaran dari Yunani melakukan pemadaman kebakaran lahan di Haifa, Israel, Kamis, 24 November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Kebakaran hutan di Israel masih terus menyebar hingga Sabtu (26/11) pagi. Dilansir Haaretz, otoritas mulai mengevakuasi 350 penduduk Israel dari permukiman Yahudi di Halamish, Tepi Barat.

Butuh sekitar 20 kru pemadam kebakaran untuk mengendalikan api di sana. Di Nataf, pasukan mencoba menutup jalur api dan mendorongnya ke arah gunung yang jauh dari permukiman warga.

Nataf adalah permukiman Yahudi area Jerusalem yang paling parah terimbas kebakaran. Cuaca yang kering dan angin kencang diperkirakan masih akan tinggal selama beberapa hari kedepan.

Sehingga kekhawatiran penyebaran api masih tinggi. Di Haifa, pasukan memerangi api di sejumlah desa kecil sepanjang malam. Penduduk Yahudi Harashim sudah dibolehkan pulang ke rumah setelah api menyapu sekitar.

Pada Sabtu pagi, Haaretz juga melihat sekitar 69 pasukan pemadam kebakaran yang baru datang dari Cyprus. Sementara di dekat Jerusalem, seorang pria dan perempuan muda usia 20-an beserta seorang nenek berusia 50-an dilaporkan menderita luka bakar serius.

Apartemen mereka di Ma'ake Adumim terbakar. Sembilan orang lainnya, termasuk bayi empat bulan menderita luka ringan karena api. Saat kebakaran menjalar rumah warga, banyak korban luka karena berusaha melarikan diri, seperti lompat dari lantai atas atau menghirup asap.

Sementara itu, Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu menuduh Palestina memicu api. Ia bersumpah pelakunya akan dihukum dengan tegas. Tuduhan ini seiring dengan keriuhan pascabencana. Sejumlah orang merasa senang atas kebakaran.

Kebakaran Israel menuai beragam komentar di dunia maya. Imam Masjid Agung Kuwait tak ketinggalan mengunggah cuitan kontroversial di akun Twitternya pada Sabtu. "Semua yang terbaik untuk api," kata Sheikh Mishary Alfasy Rashid pada 11.6 juta followersnya di Twiiter.

Cuitan itu juga berisi foto-foto api dan kebakaran di sejumlah posisi. Saat bencana ini, dunia maya ramai oleh tagar termasuk Tel_Aviv_IsBurning dan Israel_IsBurning. Ada yang bahagia ada juga yang simpati.

Cuitan Sheikh Rashid tak memerlukan waktu lama hingga diretweet sekitar 20 ribu akun dalam kurang dari 24 jam. Juru bicara PM Israel, Ofir Gendelman merespons cuitan itu adalah pelecehan. "Arab dan Palestina di media sosial berbahagia dengan kebakaran kutan yang menghancurkan Israel. Benar-benar kebencian yang fanatik #Israelisburning," katanya.

Sementara, Palestina telah mengirim empat tim pemadam kebakaran untuk membantu melawan api. Mereka bergabung dengan pasukan dari Rusia, Turki, Yunani, Italia, Kroasia dan Cyprus. AS juga mengirimkan Boeing 747 Supertanker untuk memadamkan api. Menurut sejumlah media, kebakaran di sekitar Haifa saat ini sudah dalam kendali.

Sejauh ini Israel sudah menangkap 12 orang yang dituduh terkait kebakaran. Seorang aktivis dari kota Rahat Israel, Anas Abudaabes (29 tahun) juga dipenjara karena mengunggah pesan satir yang menilai kebakaran adalah hukuman karena Israel melarang adzan.

Ia ditahan pada Kamis dan dipenjara di Bedouin. Abudaabes mengatakan polisi salah paham dengan satu unggahannya. Ini membuat otoritas berkesimpulan bahwa ia menyemangati Arab untuk memicu kebakaran.

sumber : ap/haaretz
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement