Senin 28 Nov 2016 03:28 WIB

Partai Hijau Minta Penghitungan Ulang Pilpres AS

Rep: Crystal Liestia P/ Red: Indira Rezkisari
Presiden AS terpilih, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS terpilih, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Politisi Partai Hijau Jill Stein meminta penghitungan ulang hasil Pilpres untuk negara bagian Wisconsin. Hal itu karena Presiden terpilih, Donald Trump, telah menyerang Hillary Clinton di wilayah pendukungnya.

Stein bahkan juga menginginkan penghitungan ulang juga dilakukan di Michigan dan Pennsylvania. Selain itu, dia juga ingin memastikan peretas komputer tidak memenangkan Trump dalam jajak pendapat sebelum pemilihan.

Tidak hanya itu, Stein juga menuduh Rusia terlibat dalam gangguan yang menyandung Hillary dari sebelum hingga saat pemilihan suara berlangsung. Namun klaim tersebut sudah dibantah oleh pemerintah Rusia.

“Hasil terbalik di Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania, hingga mengubah hasil pemilihan presiden pada 8 November itu. Analisis terkait ini mengatakan ini sangat tidak mungkin terjadi,” katanya.

Menurut informasi dari BBC News, penasehat umum kampanye Hillary, Marc Elias mengatakan tidak ada bukti yang menyimpulkan pemilu telah disabotase. Akan tetapi menurut dia, pihaknya memiliki kewajiban untuk pemilihnya, sebanyak 64 juta orang yang memilih Hillary. Dia hanya ingin memastikan akurasi penghitungan hasil pemilihan suara tersebut.

Sementara itu dalam kicauannya di Twitter, Trump mengatakan penghitungan ulang itu merupakan hal yang menyedihkan. Di mana akan banyak waktu dan uang yang dihabiskan. Padahal menurut dia, meskipun dihitung ulang hasilnya akan tetap sama.

Tidak ingin dikatakan omong kosong, Stein telah mengumpulkan donasi sebanyak 6 juta dolar Amerika, atau setara dengan Rp 81 miliar. Dana tersebut ditargetkan untuk membiayai penghitungan ulang di tiga negara bagian, Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania.  

Sementara itu, permohonan penghitungan ulang di Wisconsin memiliki batas waktu hingga Jumat (2/12), untuk Pennsylvania batas waktunya Senin (28/11) dan Michigan Rabu (30/11). Sedangkan Michigan belum dikeluarkan hasil akhirnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement